Limitasi untuk Konsumsi Makanan Cepat Saji yang Aman
Batasan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Yang Aman Untuk Kesehatan
Makanan cepat saji atau junk food adalah salah satu makanan yang dianggap paling tidak sehat di dunia. Masalahnya adalah banyak orang terus mengonsumsinya meskipun sudah diketahui tidak sehat. Rasanya yang enak dan kemudahan pendapatannya adalah alasan umum mengapa orang terus mengonsumsinya.
Menurut Prof. Dr. Ir Ali Khomsan, MS dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tidak ada batasan berapa banyak makanan cepat saji boleh dikonsumsi. Namun, jangan terlalu sering mengonsumsinya karena nutrisinya tidak seimbang.
Sebagai contoh, makanan cepat saji memiliki kandungan lemak jahat, gula, dan garam yang tinggi. Sayangnya, makanan ini juga kurang serat, yang berarti Anda dapat mengalami kurangnya nutrisi.
Studi di AS menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji selama tiga puluh hari berturut-turut mengalami tekanan darah dan gula darah yang lebih tinggi, serta peningkatan lemak tubuh. Masalahnya adalah hal ini dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Menurut Prof. Ali, kebanyakan orang Tanah Air makan makanan cepat saji di pusat perbelanjaan. Sebenarnya, saya biasanya hanya datang ke tempat itu beberapa kali sebulan, jadi saya tidak berarti saya boleh makan makanan cepat saji kapan saja. Prof Ali menyarankan agar saya hanya makan sekali sebulan untuk mencegah masalah kesehatan.
Apakah ada usia yang aman untuk makan makanan cepat saji?
Banyak orang bertanya-tanya apakah ada batasan usia untuk makan makanan cepat saji. Pakar kesehatan menyatakan bahwa tidak ada batasan usia untuk mengonsumsinya.
Baik orang dewasa, orang tua, atau anak-anak masih dapat memakannya, tetapi kita harus benar-benar membatasi frekuensi dan bahkan lebih baik jika kita menghindarinya sama sekali.
Dampak mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering Pakar kesehatan mengatakan bahwa ada banyak efek negatif pada kesehatan kita jika kita mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering.
Berikut adalah efek kesehatannya.
Merusak sistem memori: Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji selama lima hari berturut-turut dapat merusak kesehatan liver dan fungsi otak. Selain itu, perubahan keseimbangan kimiawi di otak menyebabkan peradangan, yang mengakibatkan penurunan daya ingat.
Bahkan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jahat akan menyebabkan gangguan hormon di otak, yang akhirnya menyebabkan demensia.
Memicu depresi: Pakar kesehatan mengatakan bahwa hobi makan makanan tinggi gula dan lemak akan menyebabkan gangguan kimiawi di otak yang membuat kita tidak mampu mengendalikan stres. Makanan cepat saji juga dapat menurunkan kadar tryptophan dan asam amino, yang meningkatkan risiko depresi.
Memicu gangguan pencernaan: Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji memiliki efek yang paling signifikan, seperti peningkatan risiko mengalami gangguan asam lambung (GERD) dan sindrom iritasi usus (GERD), yang disebabkan oleh tingkat lemak jahat yang tinggi di dalam makanan cepat saji yang dapat menyebabkan masalah tersebut.
Posting Komentar untuk "Limitasi untuk Konsumsi Makanan Cepat Saji yang Aman"